PAKAIAN ADAT NUSANTARA
Pakaian Adat Sumatera
Adat Aceh
https://www.google.com/search?q=pakaian+adat+aceh&biw=1024&bih=585&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ei=1BxiVMWtJ4PamAX3-YDYAg&ved=0CAgQ_AUoAQ#facrc=_&imgdii=_&imgrc=UOaYNvOJEWorMM%253A%3BH2Mz30PwQ0ctCM%3Bhttp%253A%252F%252F3.bp.blogspot.com%252F-nkVulfiXuuY%252FUqb_QAucwkI%252FAAAAAAAAB_s%252FS5IQOBR9N0w%252Fs1600%252FPakaian%252BAdat%252BAceh.jpeg%3Bhttp%253A%252F%252Fmusikanegri.blogspot.com%252F2013_12_10_archive.html%3B158%3B295
SEJARAH : Pada jaman dahulu palampisan terhadap status sosial yang terdapat di masyarakat Aceh, Khususnya daerah Aceh Barat telah menyebabkan baju adat Aceh Barat tampil dalam beragam variasi diantaranya adalah pakaian :
1. Ulee Balang,busana untuk para raja beserta keluarganya
2. Ulee Balang busana untuk cut dan para ulama
3.Patut-patut ( pejabat negara ), pakaian untuk para tokoh masyarakat cerdik pandai
4.Rakyat jelata
Pada
jaman dulu pelapisan terhadap status sosial yang terdapat di masyarakat
Aceh, khususnya daerah Aceh Barat telah menyebabkan baju adat Aceh
Barat tampil dalam beragam variasi diantaranya adalah pakaian :
1. Ulee Balang, busana untuk para raja beserta keluarganya
2. Ulee Balang busana untuk Cut dan para Ulama
3. Patut-patut (pejabat negara), pakaian untuk para tokoh masyarakat cerdik pandai
4. Rakyat jelata
Busana adat Aceh yang menonjol sekarang ini adalah yang pakaian adat tradisional yang dikenakan pada saat ada upacara adat perkawinan, khususnya karena akibat munculnya kembali apresiasi masyarakat terhadap budaya ash daerah akhir-akhir ini.
- See more at: http://bloggbebass.blogspot.com/2013/11/pakaian-adat-aceh.html#sthash.QztA7CIX.dpuf
1. Ulee Balang, busana untuk para raja beserta keluarganya
2. Ulee Balang busana untuk Cut dan para Ulama
3. Patut-patut (pejabat negara), pakaian untuk para tokoh masyarakat cerdik pandai
4. Rakyat jelata
Busana adat Aceh yang menonjol sekarang ini adalah yang pakaian adat tradisional yang dikenakan pada saat ada upacara adat perkawinan, khususnya karena akibat munculnya kembali apresiasi masyarakat terhadap budaya ash daerah akhir-akhir ini.
- See more at: http://bloggbebass.blogspot.com/2013/11/pakaian-adat-aceh.html#sthash.QztA7CIX.dpuf
Pada
jaman dulu pelapisan terhadap status sosial yang terdapat di masyarakat
Aceh, khususnya daerah Aceh Barat telah menyebabkan baju adat Aceh
Barat tampil dalam beragam variasi diantaranya adalah pakaian :
1. Ulee Balang, busana untuk para raja beserta keluarganya
2. Ulee Balang busana untuk Cut dan para Ulama
3. Patut-patut (pejabat negara), pakaian untuk para tokoh masyarakat cerdik pandai
4. Rakyat jelata
Busana adat Aceh yang menonjol sekarang ini adalah yang pakaian adat tradisional yang dikenakan pada saat ada upacara adat perkawinan, khususnya karena akibat munculnya kembali apresiasi masyarakat terhadap budaya ash daerah akhir-akhir ini.
- See more at: http://bloggbebass.blogspot.com/2013/11/pakaian-adat-aceh.html#sthash.QztA7CIX.dpuf
1. Ulee Balang, busana untuk para raja beserta keluarganya
2. Ulee Balang busana untuk Cut dan para Ulama
3. Patut-patut (pejabat negara), pakaian untuk para tokoh masyarakat cerdik pandai
4. Rakyat jelata
Busana adat Aceh yang menonjol sekarang ini adalah yang pakaian adat tradisional yang dikenakan pada saat ada upacara adat perkawinan, khususnya karena akibat munculnya kembali apresiasi masyarakat terhadap budaya ash daerah akhir-akhir ini.
- See more at: http://bloggbebass.blogspot.com/2013/11/pakaian-adat-aceh.html#sthash.QztA7CIX.dpuf
Pada
jaman dulu pelapisan terhadap status sosial yang terdapat di masyarakat
Aceh, khususnya daerah Aceh Barat telah menyebabkan baju adat Aceh
Barat tampil dalam beragam variasi diantaranya adalah pakaian :
1. Ulee Balang, busana untuk para raja beserta keluarganya
2. Ulee Balang busana untuk Cut dan para Ulama
3. Patut-patut (pejabat negara), pakaian untuk para tokoh masyarakat cerdik pandai
4. Rakyat jelata
Busana adat Aceh yang menonjol sekarang ini adalah yang pakaian adat tradisional yang dikenakan pada saat ada upacara adat perkawinan, khususnya karena akibat munculnya kembali apresiasi masyarakat terhadap budaya ash daerah akhir-akhir ini.
- See more at: http://bloggbebass.blogspot.com/2013/11/pakaian-adat-aceh.html#sthash.QztA7CIX.dpuf
1. Ulee Balang, busana untuk para raja beserta keluarganya
2. Ulee Balang busana untuk Cut dan para Ulama
3. Patut-patut (pejabat negara), pakaian untuk para tokoh masyarakat cerdik pandai
4. Rakyat jelata
Busana adat Aceh yang menonjol sekarang ini adalah yang pakaian adat tradisional yang dikenakan pada saat ada upacara adat perkawinan, khususnya karena akibat munculnya kembali apresiasi masyarakat terhadap budaya ash daerah akhir-akhir ini.
- See more at: http://bloggbebass.blogspot.com/2013/11/pakaian-adat-aceh.html#sthash.QztA7CIX.dpuf
Adat Sumatera Barat
https://www.google.com/search?q=sejarah+pakaian+adat+padang&biw=1024&bih=585&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ei=YCJiVOW8CeG_mwXV_oKYCg&ved=0CAYQ_AUoAQ#facrc=_&imgdii=_&imgrc=YoJufNEjzfwRIM%253A%3BSL-dw6RXPVRNfM%3Bhttp%253A%252F%252Fsuprizaltanjung.files.wordpress.com%252F2012%252F10%252Fsby-dan-nyonya-sby-diberi-gelar-datuk-minang.jpg%3Bhttp%253A%252F%252Fakucintanusantaraku.blogspot.com%252F2014%252F03%252Fgambar-bajupakaian-adat.html%3B587%3B434
SEJARAH : Lambang kebesaran wanita Minangkabau disebut “Limpapeh Rumah nan
gadang”. Limpapeh artinya tiang tengah pada sebuah bangunan dan tempat
memusatkan segala kekuatan tiang-tiang lainnya. Apabila tiang tengah ini
ambruk maka tiang-tiang lainnya ikut jatuh berantakan. Dengan kata lain
perempuan di Minangkabau merupakan tiang kokoh dalam rumah tangga.
Pakaian Limpapeh Rumah Nan Gadang tidak sama ditiap-tiap nagari, seperti
dikatakan “Lain lubuk lain ikannyo, lain padang lain bilalangnyo”.
Namun pakaian Limpapeh Rumah Nan Gadang mempunyai sifat umum yang akan
kita kemukakan dalam tulisan ini.
Pakaian adat yaitu semua kelengkapan yang dimaksud dengan pakaian adat
yaitu semua kelengkapan yang dipakai oleh seseorang yang menunjukkan
ethos kebudayaan suatu masyarakat. Dengan melihat pakaian seseorang,
orang akan mengatakan bahwa orang tsb dari daerah sana, dan ini akan
lebih jelas bila ada pawai Bhinneka Tunggal Ika. Jadi pakaian adat
mewakili masyarakat dan adat sesuatu daerah membedakannya dengan adat
daerah lain. Sehubungan dengan hal tsb, maka yang akan dikemukakan dalam
tulisan ini adalah pakaian adat yang biasa dipakai oleh pemangku adat
dan kaum wanita di Minangkabau yang disebut juga dengan pakaian
kebesaran.
Pakaian Adat Jawa
Adat Jawa Timur
https://www.google.com/search?q=sejarah+pakaian+adat+jawa+timur&biw=1024&bih=585&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ei=8yRiVO7rEufGmAWzwIFo&ved=0CAYQ_AUoAQ#facrc=_&imgdii=_&imgrc=Jz85GdRn8gE5QM%253A%3BSL-dw6RXPVRNfM%3Bhttp%253A%252F%252F3.bp.blogspot.com%252F-1pMQZBvn7L0%252FUqr2Aipf-XI%252FAAAAAAAAAHw%252FCX6PF0BvAsg%252Fs320%252FJawa%252Btimur.jpg%3Bhttp%253A%252F%252Fakucintanusantaraku.blogspot.com%252F2014%252F03%252Fgambar-bajupakaian-adat.html%3B184%3B320
SEJARAH : Pakaian adat Jawa Timur biasa disebut dengan Mantenan. Karena biasanya
dipakai pada saat acara perkawinan oleh masyarakat jawa Timur.Selain
busana Mantenan, pakaian khas Madura juga termasuk pakain adat Jawa
Timur.
Pakaian khas Madura biasa disebut pesa’an. Pakaian ini terkesan sederhana karena hanya berupa kaos bergaris merah putih dan celana longgar. Untuk wanita biasa menggunakan kebaya.
Ciri khas dari kebaya adalah penggunaan kutang polos dengan warna cerah yang mencolok. Sehingga keindahan tubuh si pemakai akan terlihat jelas.
Hal ini merupakan nilai budaya Madura yang sangat menghargai keindahan tubuh. Bukan sebagai sarana pornografi.
Warna – warna yang mencolok dan kuat yang dipakai dalam busana Madura mennjukan karakter orang Madura yang tidak pernah ragu – ragu, berani, terbuka dan terus terang.
Sedangkan untuk para bangsawan menggunakan jas tutup polos dengan kain panjang. Lengkap dengan odeng yang menunjukan derajat kebangsawanan seseorang.
Pakaian khas Madura biasa disebut pesa’an. Pakaian ini terkesan sederhana karena hanya berupa kaos bergaris merah putih dan celana longgar. Untuk wanita biasa menggunakan kebaya.
Ciri khas dari kebaya adalah penggunaan kutang polos dengan warna cerah yang mencolok. Sehingga keindahan tubuh si pemakai akan terlihat jelas.
Hal ini merupakan nilai budaya Madura yang sangat menghargai keindahan tubuh. Bukan sebagai sarana pornografi.
Warna – warna yang mencolok dan kuat yang dipakai dalam busana Madura mennjukan karakter orang Madura yang tidak pernah ragu – ragu, berani, terbuka dan terus terang.
Sedangkan untuk para bangsawan menggunakan jas tutup polos dengan kain panjang. Lengkap dengan odeng yang menunjukan derajat kebangsawanan seseorang.
Adat Jawa Barat
https://www.google.com/search?q=sejarah+pakaian+adat+jawa+tengah&biw=1024&bih=585&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ei=giZiVK74KITBmwWPoILIAQ&ved=0CAYQ_AUoAQ#facrc=_&imgdii=_&imgrc=Fjj75ObIkAKaFM%253A%3BULLADqXqE3AnJM%3Bhttp%253A%252F%252Fcarapedia.com%252Fimages%252Farticle%252Fbaju%252520adat%252520jawa%252520barat.jpg%3Bhttp%253A%252F%252Fpakaianadatxiips1blogspotcom.blogspot.com%252F2011%252F10%252Fpakaian-adat-jawa-barat.html%3B468%3B631
SEJARAH : Sejalan
dengan adanya beberapa nilai yang hilang, maka norma pun berubah. Di
antaranya norma tentang cara berpakaian. Di Jawa Barat pada jaman
kolonial Jepang, Ikat kepala atau bendo hampir serempak ditinggalkan.
Sanggul bagi para mojang telah diganti kepang, dan kain kebaya yang
beralih pada gaun yang dianggap lebih praktis. Dengan kenyataan
tersebut, bisa kita tarik kesimpulan bahwa titik kulminasi perkembangan
busana Jawa Barat terjadi pada waktu akhir pemerintahan hindia Belanda.
Buku yang berjudul Tatakrama Oerang Soenda (Satjadibrata, 1946) memuat
beberapa ketentuan cara berpakaian masyarakat Sunda (Jawa Barat) yang
dianggap pantas saat itu. Cara berpakaian itulah secara umum dijadikan
rujukan pakaian tradisional Masyarakat Jawa Barat.
Adat Jawa Tengah
https://www.google.com/search?q=sejarah+pakaian+adat+jawa+tengah&biw=1024&bih=585&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ei=7SdiVJPDE-HVmAWhvIG4DA&ved=0CAYQ_AUoAQ#facrc=_&imgdii=_&imgrc=YIjwzGtE9dIP0M%253A%3BwreK7ZbLwY4eHM%3Bhttp%253A%252F%252F2.bp.blogspot.com%252F-MgDFseyo6u0%252FUFmQIZcTNxI%252FAAAAAAAAAco%252FIULYsBQhGik%252Fs1600%252FPERBANDINGAN%252BANTARA%252BPERKAWINAN%252BADAT%252BJAWA%252BDAN%252BADAT%252BSUNDA.jpg%3Bhttp%253A%252F%252Fyoannsyuana.blogspot.com%252F2012_08_01_archive.html%3B400%3B300
SEJARAH : Kebaya
merupakan jenis busana yang dipakai oleh kalangan
wanita Jawa, khususnya di lingkungan budaya Yogyakarta dan Surakarta, Jawa
Tengah. Biasanya disertai kemben
dan kain tapih pinjung
dengan stagen.
Baju kebaya dikenakan oleh kalangan wanita bangsawan maupun kalangan rakyat
biasa baik sebagai busana sehari-hari maupun pakaian upacara. Pada busana
upacara seperti yang dipakai oleh seorang garwo dalem
misalnya, baju kebaya
menggunakan peniti renteng
dipadukan dengan kain sinjang atau jarik corak batik, bagian kepala rambutnya
digelung (sanggul), dan dilengkapi dengan perhiasan yang dipakai seperti
subang, cincin, kalung dan gelang serta kipas biasanya tidak ketinggalan. Untuk
busana sehari-hari umumnya wanita Jawa cukup memakai kemben
yang dipadukan dengan stagen
dan kain jarik.
Kemben dipakai untuk menutupi payudara, ketiak dan punggung, sebab kain kemben
ini cukup lebar dan panjang. Sedangkan stagen
dililitkan pada bagian perut untuk mengikat tapihan pinjung agar kuat dan tidak
mudah lepas.
Baju Kebaya
adalah pakaian tradisional yang dikenakan oleh wanita Indonesia dan Malaysia
yang dibuat dari kain kasa yang dikenakan dengan sarung,
batik,
atau pakaian tradisional yang lain seperti songket
dengan motif warna-warni.
Asal kata kebaya berasal
dari kata arab abaya yang
berarti pakaian. Dipercaya kebaya berasal dari Tiongkok ratusan tahun yang
lalu. Lalu menyebar ke Malaka, Jawa, Bali, Sumatera, dan Sulawesi. Setelah
akulturasi yang berlangsung ratusan tahun, pakaian itu diterima di budaya dan
norma setempat (http://ms.wikipedia.org/wiki/Baju_kebaya, diakses Rabu, 26
September 2012). Sebelum 1600, di
Pulau Jawa, kebaya adalah pakaian yang hanya dikenakan keluarga kerajaan
di sana. Selama
masa kendali Belanda di pulau itu, wanita-wanita Eropa mulai mengenakan kebaya sebagai
pakaian resmi. Selama masa ini, kebaya diubah dari hanya menggunakan barang
tenunan mori menggunakan sutera dengan sulaman warna-warni.
Pada
jaman dulu pelapisan terhadap status sosial yang terdapat di masyarakat
Aceh, khususnya daerah Aceh Barat telah menyebabkan baju adat Aceh
Barat tampil dalam beragam variasi diantaranya adalah pakaian :
1. Ulee Balang, busana untuk para raja beserta keluarganya
2. Ulee Balang busana untuk Cut dan para Ulama
3. Patut-patut (pejabat negara), pakaian untuk para tokoh masyarakat cerdik pandai
4. Rakyat jelata
Busana adat Aceh yang menonjol sekarang ini adalah yang pakaian adat tradisional yang dikenakan pada saat ada upacara adat perkawinan, khususnya karena akibat munculnya kembali apresiasi masyarakat terhadap budaya ash daerah akhir-akhir ini.
- See more at: http://bloggbebass.blogspot.com/2013/11/pakaian-adat-aceh.html#sthash.QztA7CIX.dpuf
1. Ulee Balang, busana untuk para raja beserta keluarganya
2. Ulee Balang busana untuk Cut dan para Ulama
3. Patut-patut (pejabat negara), pakaian untuk para tokoh masyarakat cerdik pandai
4. Rakyat jelata
Busana adat Aceh yang menonjol sekarang ini adalah yang pakaian adat tradisional yang dikenakan pada saat ada upacara adat perkawinan, khususnya karena akibat munculnya kembali apresiasi masyarakat terhadap budaya ash daerah akhir-akhir ini.
- See more at: http://bloggbebass.blogspot.com/2013/11/pakaian-adat-aceh.html#sthash.QztA7CIX.dpuf
Pada
jaman dulu pelapisan terhadap status sosial yang terdapat di masyarakat
Aceh, khususnya daerah Aceh Barat telah menyebabkan baju adat Aceh
Barat tampil dalam beragam variasi diantaranya adalah pakaian :
1. Ulee Balang, busana untuk para raja beserta keluarganya
2. Ulee Balang busana untuk Cut dan para Ulama
3. Patut-patut (pejabat negara), pakaian untuk para tokoh masyarakat cerdik pandai
4. Rakyat jelata
Busana adat Aceh yang menonjol sekarang ini adalah yang pakaian adat tradisional yang dikenakan pada saat ada upacara adat perkawinan, khususnya karena akibat munculnya kembali apresiasi masyarakat terhadap budaya ash daerah akhir-akhir ini.
- See more at: http://bloggbebass.blogspot.com/2013/11/pakaian-adat-aceh.html#sthash.QztA7CIX.dpuf
1. Ulee Balang, busana untuk para raja beserta keluarganya
2. Ulee Balang busana untuk Cut dan para Ulama
3. Patut-patut (pejabat negara), pakaian untuk para tokoh masyarakat cerdik pandai
4. Rakyat jelata
Busana adat Aceh yang menonjol sekarang ini adalah yang pakaian adat tradisional yang dikenakan pada saat ada upacara adat perkawinan, khususnya karena akibat munculnya kembali apresiasi masyarakat terhadap budaya ash daerah akhir-akhir ini.
- See more at: http://bloggbebass.blogspot.com/2013/11/pakaian-adat-aceh.html#sthash.QztA7CIX.dpuf
Pada
jaman dulu pelapisan terhadap status sosial yang terdapat di masyarakat
Aceh, khususnya daerah Aceh Barat telah menyebabkan baju adat Aceh
Barat tampil dalam beragam variasi diantaranya adalah pakaian :
1. Ulee Balang, busana untuk para raja beserta keluarganya
2. Ulee Balang busana untuk Cut dan para Ulama
3. Patut-patut (pejabat negara), pakaian untuk para tokoh masyarakat cerdik pandai
4. Rakyat jelata
Busana adat Aceh yang menonjol sekarang ini adalah yang pakaian adat tradisional yang dikenakan pada saat ada upacara adat perkawinan, khususnya karena akibat munculnya kembali apresiasi masyarakat terhadap budaya ash daerah akhir-akhir ini.
- See more at: http://bloggbebass.blogspot.com/2013/11/pakaian-adat-aceh.html#sthash.QztA7CIX.dpuf
1. Ulee Balang, busana untuk para raja beserta keluarganya
2. Ulee Balang busana untuk Cut dan para Ulama
3. Patut-patut (pejabat negara), pakaian untuk para tokoh masyarakat cerdik pandai
4. Rakyat jelata
Busana adat Aceh yang menonjol sekarang ini adalah yang pakaian adat tradisional yang dikenakan pada saat ada upacara adat perkawinan, khususnya karena akibat munculnya kembali apresiasi masyarakat terhadap budaya ash daerah akhir-akhir ini.
- See more at: http://bloggbebass.blogspot.com/2013/11/pakaian-adat-aceh.html#sthash.QztA7CIX.dpuf